KEBUDAYAAN adalah asal kata dari budayah yang dapat kita artikan sebagai hasil rasa, cipta, dan karsa manusia. Mengingat kebudayaan adalah tumpahan ekspresi hidup manusia maka budaya itu musti dilestarikan keberadaannya dengan baik di tengah masyarakatnya. Kalau budaya adalah rasa, cipta, dan karsa manusia maka untuk hasil dari budaya itulah yang dinamakan dengan kebudayaan.
Melihat perkembangannya kalau ditilik dari proses berfikir manusianya ada tiga tahap yang mempengaruhi berkembang kebudayaan itu, Van Peursen dalam hal ini berpendapat bahwa ada tiga tahap bagi manusia untuk mendapatkan kebudayaannya itu. Dari tiga tahap yang dimaksud di antaranya adalah tahap Mitologis, Ontologis, dan Fungsional. Pada tahap mitologis manusia berada dalam lingkungan yang penuh dengan dunia mistis. Yaitu suatu masa yang mempengaruhi sikap manusia bahwa ia merasa dirinya terkepung oleh hal-hal atau kekuatan ghoib yang ada di sekelilingnya. Sementara itu pada tahap perkembangan yang bersifat Ontologis, mungkin kita akan mendapati sedikit dari hal-hal yang bersifat mitos itu. Yang kita dapati adalah suatu perubahan sikap manusia yang mempunyai keinginan besar untuk menyelidiki segala hal yang berhubungan dengan kondisi lingkungannya. Tetapi segala sesuatu mulai disusunnya berdasarkan hakekat terjadinya sesuatu (Ontology) dan segala hal yang mempunyai nilai dalam ilmu pengetahuan.
Kalau pada tahap yang terakhir yakni fungsional manusia mulai memperkenalkan diri ataupun mencari relasi dalam mempromosikan keahlian dirinya di tengah-tengah masyarakat. Pada tahap inilah akan kita jumpai suatu hubungan (simbiosis) yang akan membentuk suatu interaksi sosial masyarakat.
Memang dalam perkembangan budaya yang begitu amat cepat seperti sekarang ini, sepertinya manusia adalah subyek yang sangat dominan pada proses perkembangan budaya itu. Oleh sebab itulah manusia sering disebut sebagai insan yang unik. Yaitu insan yang dirinya tak pernah berhenti dalam berkarya dan menciptakan sesuatu hal yang baru.
Indonesia jauh lebih kaya dan beraneka ragam, dari pakaian sampai makanan, sampai adat istiadat, dll. Peninggalan2 budaya masa lalu ini dapat dinikmati dari peninggalan2 candi2 spt Borobudur (Buddha) sampaipun candi2 Hindu di Bali. Disamping segala aneka ragam budaya pakaian, adat, arsitektur dsb tsb, yang terpenting adalah budaya keramah-tamahan, kesantunan dan budaya hormat kepada yang tua, yang merupakan karakteristika dasar budaya bangsa2 timur, yang mungkin diturunkan dari ajaran2 Buddha, Hindu ataupun Tao.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka .
Betapapun cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan factor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur seperti Indonesia. Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia di ciptakan dengan berbagai macam suku, agama, bahasa, adat istiadat dan budaya. Semua elemen tersebut saling terikat satu sama lain dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Bicara soal budaya, kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang dan ini sangat berdampak tidat baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern. Namun beberapa tahun belakangan ini Indonesia sudah tergerak hatinya untuk membangkitkan kembali budaya Indonesia yang semakin tertinggal dengan masuknya kebudyaan-kebuayaan baru dari luar. Buktinya kini kebudayaan Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat di luar Indonesia.
Batik salah satunya, dengan di perkenalkannya batik di dunia mode internasional Indonesia kini mrupakan negara yang patut di perhitungkan dalam budaya dunia. Dan hal tersebut tentu saja berdampak positif bagi masyarakat Indonesia. Kini masyarakat Indonesia tidak perlu lagi menunggu acara resmi hanya untuk bisa mengenakan batik tapi kini batik bisa di pakai untuk pakaian sehari-hari, karena designnya yang lebih modern dan menikuti perkembangan zaman. Masyarakat Indonesia patut berbangga hati karena batik telah diakui oleh dunia sebagai ciri khas budaya berpakaian masyarakat Indonesia. Tidak hanya batik, perkembangan budaya Indonesia dalam bidang seni juga mulai menapakkan kakinya di dunia internasional. Dukungan dari masyarakat untuk ikut berpartisipasi pun menjadi hal penting dalam kemajuan budaya Indonesia
Referensi :
1 komentar:
Indonesia negara yang kaya akan ragam budaya. Bhinneka tunggal ika.
https://worldquran.com/ayat-kursi
Posting Komentar