DEFINISI
TELEMATIKA
Kata
Telematika pertama kali berasal dari bahasa perancis yaitu “Telematique”
yang mempunyai makna pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan
teknologi informasi. Pada bidang Teknologi Informasi sendiri bisa merujuk pada
sarana prasarana, sistem dan metode. “Telematics“ adalah singkatan dari “Telecommunication”
and “informatics” sebagai kesatuan dari Computing and Communication.
Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology”
yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Timbulnya Telematika memicu
perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin tepadu. Istilah
Telematika kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara
telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang
secara terpisah.
Telematika
di Indonesia juga diatur dan terdapat pada instruksi presiden RI no.6 tahun
2001 tentang kerangka kebijakan perkembangan dan pendayagunaan telematika di
Indonesia didapat pengertian telematika sebagai berikut : “……. Telekomunikasi,
media dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika…”. (http://www.indonesia.go.id/id/produk_uu/isi/inpres2001/ip%206-2001%20lamp.html).
Kesimpulan
dari Telematika merupakan keterpaduan antara teknologi Telekomunikasi , Media
dan Informatika yang digunakan untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem
binary / digital.
Fungsi
Telematika
Selaras
dengan pengertian telematika sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi
dari telematika antara lain :
1.
Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar
orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya
pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan,
meningkatkan kesadaran dan wawasan.
2. Sarana Kontak sosial hidup
bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan
kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara
peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimanamana. Telematika
menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa
yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.
PERKEMBANGAN
TEMATIKA
SEJARAH
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA
Perkembangan Telematika di Indonesia didasari
dari masalah sosial dan di bagi kedalam 2 masa besar yaitu pra satelit dan masa
satelit.
a) Masa Pra-Satelit
Saat radio dan telepon muncul di Indonesia
b) Masa Satelit
Saat terbentuknya Satelit Domestik
Palapa
DAMPAK
SETELAH SATELIT PALAPA TERBENTUK
Kebergantungan Indonesia pada teknologi
satelit memunculkan perusahaan yang berkompeten dalam persatelitan. Perkembangan
teknologi pun berkembang pesat, mulai dari pesawat telepon manual ke otomatis,
dan dari analog menjadi digital. Pada gilirannya perkembangan ini menuntut adanya
pengaturan infrastruktur dan standarisasi peralatan. Tak lama kemudian masuklah
teknologi mobile-telecommunication.
APLIKASI
TELEMATIKA
Di Indonesia, aplikasi telematika
berfokus pada telemedik, telekarya dan pendidikan. Aplikasi telematika perlu
dilihat dari tatanan kebijakan, regulasi, dan penyelenggaraan yang di
manfaatkan masyarakat. Aplikasi seperti E-government, tele-education, telemedicine
masih dalam taraf mula yang perlu di dorong berbagai pihak.
SUMBER
DAYA TELEMATIKA
cukup banyak pula SDM Indonesia di
bidang telematika yang bekerja di luar negeri termasuk di sentra-sentra
keunggulan. Usaha berbagai pihak khusunya sector swasta, nampaknya cukup
menggembirakan antara lain dikembangkannya cyber campus.
TREN
KEDEPAN TELEMATIKA
Pada prinsipnya berbagai jenis usaha di
dunia telematika dapat di pilah-pilah menjadi berbagai usaha yang sifatnya
modular tidak terlalu tergantung satu dengan lainnya.
Ada lima (5) kelompok besar segmen
industri jasa yang di identifikasi yaitu:
1.
Infrastruktur Telekomunikasi (biasanya
resiko bisnis paling besar)
2.
Infrastruktur Internet (biasanya resiko
bisnis sedang & rendah)
3.
Hosting service (biasanya resiko bisnis
rendah)
4.
Transaction type service (biasanya
resiko bisnis rendah).
5.
Content / knowledge producer (biasanya
resiko bisnis rendah).
Adapun contoh industri dari
masing-masing segmen beserta perkiraan tingkat resiko bisnisnya dapat dilihat
pada contoh di bawah ini sebagai:
1.
Infrastruktur Telekomunikasi (resiko
tinggi).
Jaringan
tetap lokal;
Jaringan tetap
sambungan langsung jarak jauh;
Jaringan tetap
sambungan internasional;
Jaringan tetap
tertutup.
Jaringan bergerak
terestrial;
Jaringan bergerak
seluler;
Jaringan bergerak
satelit.
Interkoneksi antar
jaringan (wajib).
2.
Infrastruktur Internet.
Warung Internet (resiko
sangat rendah).
Internet Service
Provider (resiko sedang).
Internet Network
Provider (resiko sedang).
Internet Telephony
Service Provider (resiko sedang).
Internet Exchange
(wajib).
3.
Hosting service.
Webhosting (resiko
rendah).
FTP server (resiko
rendah).
Mail (resiko rendah).
4.
Transaction type service.
E-commerce B2C (resiko
sedang).
E-commerce B2B (resiko
sedang).
E-commerce C2C (resiko
sedang).
Portal (resiko sedang).
5.
Content / knowledge producer.
Media online (resiko
sedang).
Digital library (resiko
rendah).
Pendidikan jarak jauh
(resiko rendah).
Production House
(resiko sedang).
Training center (resiko
rendah).
Link referensi :
1 komentar:
menambah pengetahuan sekali infonya kak
berita tinju dunia
Posting Komentar